Hakikat Doa
Doa adalah ibadah dan penampakan dari bentuknya yang paling
khusus, karena di dalamnya terdapat upaya untuk kembali dan merendahkan diri di
hadapan Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya
akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS.
Ghafir)
Allah Ta’ala, Dzat yang Maha Pemberi. Maka ketika seorang
hamba memohon dihadapan-Nya, maka Dia mengabulkan permohonannya dan memberikan
pahala atas ketundukannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Hidup dan Maha Pemberi, Dia malu kepada hamba-ya
ketika dia mengangkat tangannya lalu tidak mengabulkan permohonannya.” (HR. Abu
Daud)
(Baca juga: koleksi kain tenun tapis terlengkap)
Apakah Allah Mengabulkan Semua Doa Hamba-Hamba-Nya?
Allah menjanjikan akan mengabulkan doa orang-orang yang
berdoa dengan cara yang benar, tidak disertai dengan kezaliman dan sikap
melampaui batas terhadap orang lain. Dia berfirman, “Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang-orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku
(QS. Al-Baqarah: 186)
Tapi jawaban ini punya beberapa situasi, sebagaimana
disebutkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, “Tidaklah seseorang
berdoa dengan sebuah doa, yang tidak disertai dosa di dalamnya maupun pemutusan
hubungan silaturahmi, kecuali Allah memberikan padanya salah satu dari tiga
(kondisi), bisa jadi doanya disegerakan dikabulkan, dan bisa jadi disimpankan
oleh Allah di akhirat, dan bisa jadi ia dihindarkan dari keburukan yang setara
(dengan) permohonannya.” (HR. Ahmad)
Sumber:
Panduan Praktis Muslim, Fahad Salim Bahammam, Indo Modern
Guide: Bekasi