Mengapa kita mendaki gunung?
Gunung menawarkan pemandangan alam yang sangat indah. Sumber
mata airnya yang masih bersih, memberikan kesegaran yang luar biasa pada tubuh.
Ketika mencapai puncak, langit biru dan awan yang membentang luas terasa begitu
dekat. Belum lagi pemandangan dataran rendah yang menghampar hijau, sungguh memanjakan mata.
Dengan mendaki gunung, kita akan semakin menyelami makna
dibalik penciptaan alam semesta. Ketauhidan juga akan semakin teruji ketika
kita hanya mengharap pertolongan dan perlindungan pada Tuhan yang Maha Esa. Betapa
banyak orang takut mendaki gunung. Namun kita berani mendaki dengan selalu mengharap
perlindungan Tuhan, maka disitulah proses penerapan tauhid yang sebenarnya.
Pendakian akan menyadarkan betapa kecilnya diri kita
dibandingkan gunung yang begitu raksasa menjulang langit. Tidak ada yang patut
disombongkan pada diri kita, karena memang kita begitu kecil dihadapan gunung, apalagi
dihadapan Tuhan Yang Maha Besar.
Mendaki gunung merupakan aktivitas yang menyehatkan. Untuk
mencapai puncak gunung, kita harus berjalan menanjak berkilo-kilo meter. Betapa banyak
keringat yang dikeluarkan. Udara gunung juga sangat bersih, sehingga baik untuk
paru-paru. Pendakian yang panjang dan berat akan menguatkan otot-otot kita. Jantung juga akan semakin kuat, karena perjalanan terjal akan
memaksa jantung untuk bekerja lebih keras. Semakin sering kita mendaki gunung,
maka napas dan otot kita akan semakin kuat pula. Selain itu, tubuh juga akan
lebih mampu beradaptasi dengan kondisi cuaca yang ekstrim, seperti terlalu
panas di siang hari atau terlalu dingin di malam hari.
Mendaki gunung akan menempa mental kita. Kondisi jalur
pendakian yang berat dan kondisi alam yang seringkali tidak terduga, akan
menguji nyali kita. Kita akan dihadapkan pada kondisi yang ekstrim dan tidak
terduga. Pendakian tidaklah mudah karena memerlukan kesabaran dan tekad yang tinggi.
Pendakian mengajarkan kita untuk tidak mudah menyerah dan mengeluh. Ketika
pendakian mencapai puncak gunung, maka akan muncul kebanggaan dan kepuasan yang
tiada tara.
Mendaki gunung mengajarkan kita arti solidaritas dan
kepedulian dengan sesama. Ketika pendakian dilakukan bersama dengan teman yang
lain, maka kita tidak dapat mengedepankan egoisme. Saat naik berjalan bersama,
maka turun gunung pun harus bersama-sama pula. Kita harus melangkah bersama,
berhenti pun bersama. Saling berbagi makanan, minuman, atau tenda. Saat ada
teman yang sakit atau terluka, maka kita harus peduli dan empati dengan memberi
pertolongan semampunya. Disitulah arti solidaritas, menggapai puncak bersama,
dan kembali dengan selamat juga bersama-sama.
Mendaki gunung mengajarkan kita untuk peduli dengan alam.
Gunung diciptakan Tuhan dengan fungsi sebagai penyeimbang alam. Jika gunung
rusak, maka alam sekitarnya pun akan ikut rusak. Jika vegetasi pegunungan
rusak, maka keselamatan dan kenyamanan hidup manusia juga akan terancam. Gunung
merupakan sumber penghidupan, karena gunung menyediakan sumber mata air dalam
jumlah yang banyak. Dengan mendaki gunung seharusnya kita semakin peduli dengan
keseimbangan ekosistem gunung. Pendakian jangan hanya untuk berekreasi, namun
juga untuk belajar peduli pada alam yang menjadi sumber penghidupan.
Pic: https://tresnabuana.files.wordpress.com